Bangunlah Jiwa dan Raganya, Bukan Bangunlah Gedungnya
Investasi pada sumber daya manusia (SDM) merupakan agenda yang sangat stretegis untuk mendukung keberlangsungan suatu organisasi maupun bangsa. Investasi SDM dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM secara tersetruktur dan masif akan dapat meningkatkan keterampilan kerja dan pengetahuan SDM. Dengan keterampilan yang lebih baik, akan menghasilkan output yang lebih berkualitas dalam waktu yang lebih singkat. Aktifitas organisasi akan terus meningkat dan secara langsung dapat mendukung pertumbuhan dan pengembangan organisasi agar dapat beradaptasi dengan tantangan zaman.
Abdul Rhosid* |
SDM yang terampil dan berkualitas cenderung lebih inovatif dan siap beradaptasi terhadap perubahan, seperti perkembangan teknologi dan pola komunikasi dengan generasi masa depan. Dengan SDM yang terus diperbarui ilmunya, organisasi lebih mampu bersaing dan berinovasi dalam menghasilkan dampak kebaikan semakin luas dan dirasakan masyarakat secara umum.
Investasi dalam SDM menunjukkan komitmen organisasi terhadap pengembangan kualitas SDM. Hal ini akan meningkatkan loyalitas SDM terhadap organisasi, yang pada akhirnya mengurangi ketergantungan impor SDM dari luar komunitas. SDM yang merasa dihargai dan diperhatikan pengembangan kemampuannya akan cenderung lebih produktif dan berkomitmen pada organisasi tersebut.
Dengan SDM yang terlatih dan dikembangkan sesuai visi misi organisasi, rekrutmen dan pembinaan yang sistematis akan dapat membuat lompatan kinerja organisasi secara cepat dan presisi. Hal ini mendorong terciptanya budaya dan iklim organisasi yang kondusif dan kolaboratif, serta mampu menarik lebih banyak talenta berkualitas untuk bergabung.
Pada ruang yang lebih luas, SDM yang berkualitas berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara luas. Masyarakat yang terampil dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Selain itu, investasi dalam SDM juga mengurangi angka pengangguran karena individu lebih siap dan kompeten menghadapi tantangan dunia kerja. Sehingga tidak lagi ada istilah produknya sendiri dinyatakan gagal dan tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
Dengan demikian, investasi dalam SDM bukanlah pengeluaran, melainkan investasi jangka panjang yang berharga. SDM yang unggul adalah kunci utama bagi keberhasilan dan keberlanjutan organisasi serta kemajuan bangsa di era globalisasi ini. Investasi SDM berbeda dengan situasi saat kita belanja makan siang hari ini, manfaatnya untuk menyembuhkan lapar sesaat itu juga. Berbeda dengan belanja investasi SDM, biayanya tinggi, dan tidak bisa segera dinikmati seketika itu juga.
Di masa depan, organisasi yang kuat bukan diukur dari kekuatan hari ini, tetapi indikator yang paling penting adalah seberapa besar organisasi sudah mengeluarkan biaya untuk investasi SDM. Sebab hari ini jika ada manusia kuat dan hebat, tentunya sesuai sunatullah orang tersebut ada batas waktunya di dunia ini. Maka kehebatan organisasi tersebut harus dipersiapkan jauh-jauh hari agar organisasi tetap mampu bertahan disegala zaman dan tidak menjadi sebuah catatan yang ada dalam buku sejarah
*Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Post a Comment for "Bangunlah Jiwa dan Raganya, Bukan Bangunlah Gedungnya"